Press ESC to close

Mengenal Isometric Design

Dalam dunia desain grafis, ada banyak gaya visual yang bisa dipilih sesuai kebutuhan dan tujuan komunikasi. Salah satu gaya yang semakin populer dan digemari banyak desainer adalah isometric design.

Tapi, apa sebenarnya isometric design itu? Mengapa banyak digunakan dalam berbagai proyek digital seperti ilustrasi website, infografis, dan UI/UX? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang mengenal isometric design dalam artikel ini!

Sertifikasi Desain Grafis tidak hanya memperkuat portofolio, tetapi juga menjadi bukti bahwa kemampuan desain yang dimiliki sudah sesuai dengan standar industri.”

Apa Itu Isometric Design?

Isometric design adalah teknik menggambar tiga dimensi (3D) ke dalam bidang dua dimensi (2D) tanpa menggunakan perspektif yang kompleks.

Dalam isometric design, semua garis sejajar tidak mengalami perubahan panjang akibat perspektif, sehingga objek terlihat proporsional dari segala arah.

Dengan mengenal isometric design, kita akan lebih memahami bagaimana gaya ini bisa menciptakan ilusi ruang dan kedalaman tanpa rumit.

Biasanya, sudut yang digunakan adalah 30 derajat terhadap garis horizontal, dan ini menciptakan kesan seimbang dan terstruktur.

Kelebihan Menggunakan Isometric Design

Sebelum masuk ke contoh dan penerapan isometric design, penting untuk memahami beberapa kelebihannya.

Isometric design memberikan tampilan profesional, teknikal, dan estetis secara bersamaan. Gaya ini mudah dimengerti dan enak dilihat, sehingga cocok untuk berbagai jenis komunikasi visual.

Selain itu, dengan mengenal isometric design, kamu bisa memanfaatkan kelebihannya dalam menyampaikan pesan yang kompleks dalam bentuk yang simpel namun menarik.

Ini jadi alasan utama mengapa banyak brand dan perusahaan besar mengadopsi gaya ini di website dan media promosi mereka.

Aplikasi Isometric Design dalam Dunia Digital

Isometric design banyak digunakan di dunia digital karena fleksibilitas dan kemampuannya menghadirkan detail tanpa membingungkan mata.

Beberapa contoh penerapannya termasuk ilustrasi landing page, elemen UI/UX, diagram teknis, hingga presentasi data dalam bentuk infografis.

Desain ini juga populer dalam pengembangan game dan peta, terutama untuk tampilan bird-eye view yang memudahkan navigasi visual.

Tak heran jika banyak platform teknologi dan startup memilih gaya ini untuk menunjukkan alur kerja, struktur produk, atau layanan mereka.

1. Isometric Design untuk Website

Banyak website modern mengandalkan isometric design untuk menyampaikan informasi visual yang kompleks secara ringkas. Ilustrasi isometrik sering muncul di homepage, section “about us”, atau bagian fitur layanan karena tampilannya yang menarik dan informatif.

2. Infografis dengan Gaya Isometrik

Infografis adalah media yang ideal untuk mengenal isometric design. Karena mampu menyajikan data dalam format yang menarik dan mudah dipahami, isometric design sering digunakan untuk memvisualisasikan proses, statistik, atau skema kerja.

3. Penggunaan dalam UI/UX Design

Dalam UI/UX design, isometric design dapat memperkuat user experience melalui visual yang intuitif. Misalnya, pada onboarding screens, tutorial interaktif, atau fitur visualisasi sistem, isometric design menambah kesan profesional dan modern.

Teknik Dasar Membuat Isometric Design

Setelah mengenal isometric design dari sisi teori dan penerapan, saatnya memahami teknik dasarnya. Membuat isometric design memerlukan pemahaman tentang grid isometrik dan penggunaan sudut tetap, biasanya 30 derajat.

Tools desain seperti Adobe Illustrator, Figma, dan Affinity Designer memiliki fitur grid isometrik yang sangat membantu.

Selain itu, objek-objek dalam isometric design tidak boleh mengalami distorsi perspektif. Artinya, semua sisi memiliki panjang yang sama dan paralel, menciptakan tampilan yang konsisten dan simetris.

1. Menggunakan Grid Isometrik

Grid isometrik adalah panduan penting dalam membuat ilustrasi bergaya isometrik. Dengan grid ini, kamu bisa memastikan setiap elemen visual sejajar dan proporsional, menciptakan harmoni dalam keseluruhan desain.

2. Warna dan Bayangan dalam Isometric Design

Pemilihan warna dan bayangan sangat berpengaruh dalam menciptakan efek kedalaman dan highlight dalam desain isometrik. Gunakan warna yang kontras antara sisi kiri, kanan, dan atas objek untuk menampilkan volume dan tekstur yang lebih nyata.

3. Animasi Isometrik

Isometric design tidak hanya digunakan dalam bentuk statis. Banyak desainer mulai mengenal isometric design dalam versi animasi, terutama untuk video explainer atau interaksi mikro dalam aplikasi. Ini membantu memperjelas narasi dan menarik perhatian audiens.

Tantangan dan Tips Saat Menggunakan Isometric Design

Meskipun terlihat simpel, mengenal isometric design secara mendalam butuh latihan dan pemahaman teknik. Salah satu tantangan umum adalah menjaga konsistensi sudut dan proporsi objek. Desain bisa tampak aneh jika tidak mengikuti aturan isometrik dengan ketat.

Tips penting lainnya adalah: jangan terlalu banyak detail yang membingungkan, gunakan palet warna yang serasi, dan manfaatkan grid dengan cermat. Mulailah dengan objek sederhana, lalu lanjut ke komposisi yang lebih kompleks seiring bertambahnya jam terbang.

Kesimpulan

Mengenal isometric design membuka banyak peluang bagi desainer grafis untuk menciptakan karya visual yang profesional, menarik, dan komunikatif. Gaya ini cocok untuk berbagai platform digital dan bisa digunakan dalam berbagai konteks mulai dari website, aplikasi, hingga materi promosi.

Dengan memahami konsep, teknik, dan penerapannya, kamu bisa lebih percaya diri mengadopsi isometric design dalam portofolio atau proyek nyata. Jadi, jangan ragu untuk mulai bereksperimen dan mengenal isometric design lebih dalam lagi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Sertifikasi Kompetensi Teknologi Pilihan
This error message is only visible to WordPress admins

Error: No feed with the ID 1 found.

Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.

@Katen on Instagram
This error message is only visible to WordPress admins

Error: No feed with the ID 1 found.

Please go to the Instagram Feed settings page to create a feed.